ads header

Postingan Terbaru

I’M MUSLIM, Not Valentine's Day !!


Menjelang 14 Februari media massa di tanah air senantiasa disibukkan dgn isu Valentine atau biasa diebut  hari kasih sayang. Begitu gegap gempitanya propaganda media massa, sehingga seolah-olah seluruh muda-mudi Indonesia merayakan Valentine. Urusan yang satu ini memang tak ada habisnya setiap tahun. Setiap kali ada yang sadar akan bahaya virus merah jambu ini, setiap kali pula ada generasi baru yang superpolos menerima budaya valentine ini.

Euphoria Valentine's Day hanya lah produk tradisi Barat (orang- oramg kafir) dengan kedok kasih sayang, yang tak jelas asal usulnya untuk merusak moral dan akidah muda mudi umat Muslim. Banyak kaum muda yang terhanyut dalam tradisi ini, seolah bila tidak mengikuti tradisi Barat ini dianggap tidak modern dan tidak mengikuti zaman.Apakah dengan kita mengikuti tradisi barat lantas kita akan menjadi orang Barat ? tentu tidak!!.


Sungguh, berbahaya tradisi valentine telah merasuki pikiran umat Muslim. Pada hari itu kaum muda saling memberi hadiah ada yang berupa coklat, bunga,,menyatakan cinta,mencari pacar yang lebih parah lagi pada malam itu juga banyak para gadis yang hilang kehormatannya. Mereka melakukan semua itu dengan dalih atas  nama cinta dan wujud dari kasih sayang.

Pelu kita ketaui bahwa orang-orang kafir tidak akan pernah ridho kepada kita selaku umat Muslin sebelum kita masuk ke dalam agama mereka seperti yang terdapat dalam Qs.Al-Baqarah ayat 120 :
“Orang-orang  Yahudi dan Nashrani tidak akan senang kepadamu,sehingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah , sesungguhnya petunjuk Alloh itulah petunjuk yang benar). Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Alloh tidak lagi menjadi pelindung dan Penolong bagi mu."

Bukankah peradaban Islam sudah cukup jelas memberi teladan mulia? Sebagaimana teladan dari nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassalam yang mencontohkan tingginya rasa kasih sayang beliau kepada sesama makhluk Allah. Kasih sayang yang tidak terkhusus pada satu hari ataupun satu orang saja. Orang yang merayakan tradisi hari kasih sayang tiap setahun sekali, adalah tradisi orang yg miskin kasih sayang!! Sehingga stress mencari kasih sayang.

Yang jelas, Valentine's day adalah aktivitas maksiat yang banyak dilakukan oleh kaum muda dengan alasan atas nama cinta dan sebagai wujud dari kasih sayang. Mungkin lebih tepatnya perayaan Valentine's Day = Perzinahan Masal.

Inilah kesempatan orang tua dan guru sangat besar untuk mencegah budaya yang merusak ini, Setidaknya menanamkan kesadaran tanggung jawab pada diri mereka sendiri. Misalnya menjaga tubuh mereka sendiri. Dan yang paling penting adalah memberikan pendidikan agama Islam sebagai pondasi yang sangat kuat  untuk menjaga moral mereka.

Jangan sampai generasi muslim kita terbawa hanyut oleh tradisi orang-orang kafir dan akhirnya masuk ke dalam “lubang biayawak". Rasulullah SAW. bersabda, “Sungguh kalian akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kalian selangkah demi selangkah, hingga mereka masuk lubang biawak (dhabb) sekalipun kalian akan ikut memasukinya”. Para sahabat bertanya, “Maksudnya Yahudi dan Nasrani? Jawab Rasulullah, “Lalu siapa lagi.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Sikap latah mengikuti perayaan Valentin, justru menunjukan ketidakmatangan dalam berfikir dan kelabilan dalam bersikap. Peradaban Islam takkan pernah tegak dan bangkit oleh kaum Muslim yang terombang-ambing dan tak tentu arah.


Oleh karena itu, betapa pentingnya mempelajari dan Memahami agama Islam dengan benar, agar kita tidak mudah terhanyut kedalam penyimpangan-penyimpangan yang dapat merusak akhlaq dan aqidah kita khususnya untuk menghadapi tantangan zaman.

Oleh: Nirma Laila | edisi: 96, th. V. Pebruari 2016

No comments