WAKETUM PERSIS: Fungsi Pendidikan di PERSIS Sebagai Pembentukan Kader-Loyalis
TASIKMALAYA -TanwirNews - Berawal
dari kekhawatiran akan generasi kader
Persatuan Islam (PERSIS) kedepannya, PD. HIMA PERSIS Tasikmalaya-Raya menggelar acara DILIGEN
PERS ( Diskusi Lintas Generasi Persis) pada hari Selasa, 14 Maret 2017 di
Mesjid Aisyah Jl. Ir. Juanda, Tasikmalaya.
Kegiatan ini
berlangsung dari pukul 18:30-21.30 WIB,
difasilitatori oleh Jeje Zaenudin
selaku Wakil ketua PP. PERSIS. Beliau menyampaikan materi yang
bertemakan “
Refleksi Menuju Satu Abad PERSIS “ dengan tiga poin
penting dalam fase gerakan dakwah. Tiga poin itu yakni;
1. Fase pembangunan dan penyebaran pemikiran. Titik
penekanan pada fase ini adalah mendekatkan pada Qur'an dan Sunnah.
2. Fase membangun dan pembentukan ummat dengan
pengorganisasian dan penataan. Hal ini telah dilakukan oleh para pendahulu kita
dengan mendirikan sekolah-sekolah islam modern untuk mengimbangi sekolah
sekuler.
3. Fase realisasi dan operasionalisasi dari
gagasan-gagasan besar yang sudah ditanamkan. Fase ketiga merupakan fase saat
ini, di mana peluang untuk berdakwah jauh lebih besar.
Fotografer: Nirma |
Jeje
Zaenudin menyampaikan pentingnya pendidikan sebagai proses pengkaderan di Persis. Dan lebih khususnya, mendorong agar
proses pendidikan mampu melahirkan santri Mu’allimien (setingkat SLTA) yang
memiliki loyalitas dan militansi terhadap PERSIS. Beliau juga menyampaikan
bahwa kepentingan dari adanya mata pelajaran kejam'iyahan adalah untuk
menanamkan pesan-pesan ideologi PERSIS dan bukan hanya euforia sejarah semata.
Rijal Jirananda, selaku ketua pelaksana mengatakan
bahwa tujuan dari diselenggarakannya
acara tersebut adalah untuk menjembatani kader -kader yang ada di PERSIS,
khususnya kader di Mu’alimien. Dan mengarahkan kader tentang persepsi jam’iyyah
itu sendiri.
Hadirnya Ust. Jeje sebagai fasilitator dilatarbelakangi
oleh perjumpaan HIMA dan Ust. Jeje dalam obrolan hangat nengenai kaderisasi. "sebelumya
kami pernah bertemu dengan beliau beberapa kali mendiskusikan masalah kaderisasi yang paling presentatif
tentang bagaimana membuat suatu model kaderisasi untuk menyiapkan kader-kader
PERSIS agar senantiasa kembali kepada khitohnya yakni sebagai Mujadid. Kemudian
beliau pun menyampaikan sisi-sisi
kekurangan dan kelebihan yang saat ini sedang dihadapi oleh PERSIS.”. papar Rijal saat diwawancarai , Selasa(14/03/17)
Acara ini mendapat dukungan penuh dari seluruh Otonom
PERSIS khususnya HIMI PERSIS yang sudah sejak lama bargaining saling membantu
dalam mensukseskan setiap acara. Dan
dihadiri oleh masyarakat umum, Pelajar
dan Mahasiswa.
“Insya
Alloh kami berharap dan akan berusaha untuk mempertemukan otonom – otonom
PERSIS khususnya yang memiliki tanggung jawab terhadap pendidikan untuk
mensinergikan terkait formulasi pendidikan yang hari ini dibutuhkan oleh Persis”,
pungkas Rijal. [nurul/tanwirnews]
No comments