April Mop; Sejarah Kelam Muslim Granada
A
|
PRIL MOP (The April’s
Foll Day) merupakan salah satu peringatan umat Kristen setiap tanggal 1
April. Pada hari ini, setiap orang dibolehkan dan dibenarkan untuk berdusta.
Sejarah April Mop memang banyak versinya, namun di antara versi yang paling
masyhur yaitu cerita tentang kemenangan Nashrani (tentara salibis)
melawan kaum muslimin di Spanyol. Kejayaan ini berlangsung pada
tahun 1487 M atau 892 H. pada kejadian ini terjadi penipuan besar-besaran
terhadap penduduk Granada di Spanyol yang mengakibatkan syahidnya ribuan kaum
muslimin di Granada.
Kisah ini megacu pada firman Allah tentang kebencian dan kedengkian
orang-orang kafir terhadap Islam. ”Orang-orang Yahudi dan Nashrani tidak akan senang
kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka.” (QS. al-Baqarah : 120). “Jika mereka menangkapmu,
niscaya mereka bertindak sebagai musuh bagimu dan melepaskan tangan dan lidahmu
dengan menyakitimu, dan mereka menginginkan kamu kembali menjadi kafir.” (QS. al-Mumtahanah : 2).
Tabiat musuh Islam ialah menginginkan Islam kalah di tangan mereka.
Mereka berusaha untuk menghancurkan Islam sehancur-hancurnya dan memperbudak Islam di bawah telapak
kakinya. Hal ini secara perlahan sudah terjadi di dunia, khususnya Indonesia.
Musuh-musuh Islam menghancurkan Islam dengan cara memerangi pola fikir Islam
atau bisa disebut Ghawzul Fikr. Ghawzul Fikr ini telah merembes ke dalam jiwa
Islam dengan jalan 7F yaitu Food (makanan), Friction (politik adu domba dan perpecahan), Fashion (pakaian), Films (film), Free Thinker (berfikir bebas), Financial (monopoli keuangan), Faith (penghancuran Iman) termasuk
salah satunya adalah perayaan April Mop. Pada hari tersebut, seseorang dituntut untuk berbohong dan menipu kepada saudaranya. Dalam rangka
hanya permainan dan hiburan. Siapa saja yang dibohongi atau ditipu oleh
saudaranya, ia tidak akan marah, tetapi merasa senang dan bangga karena ada sesuatu hal yang
baru.
Islam mengharamkan perbuatan dusta kepada saudaranya,
apalagi dijadikan sebagai candaan dan senda gurau. Rasulullah SAW bersabda “Dan
sesungguhnya dusta itu menarik orang untuk berbuat jahat. Sedang kejahatan
menyeret ia ke neraka. Dan sesungguhnya jika ia berdusta maka akan dicatat di
sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Dalam syari’at Islam ada istilah al-Wara’ wal Bara’ yang merupakan tuntunan
dari kalimat Laa ilaa Illa Allah yang telah ditulis oleh para ulama dan
juga wajib difahami oleh setiap muslim karena merupakan pondasi Islam dan iman sebagai bentuk
ketulusan cinta kepada Allah, nabi-nabi Allah, serta bentuk kebecian kepada
perkara bathil dan pelakunya. Al-Wara’ bermakna menolong, mencintai, memulyakan Allah,
Rasul-rasulnya dan orang-orang yang beriman. Sedangkan al-Bara’ adalah menjauhi,
berlepas diri, dan memusuhi musuh-musuh Islam. Hendaklah kita sebagai
muslim harus mempunyai ruh al-Wara’ wal Bara’ dalam jiwa kita. Menyayangi saudara seikhwan kita,
salah satu caranya adalah mengingatkan, mengalihkan dan menjauhkan dari
perkara bathil serta mengajak kembali kepada amar ma’ruf.
Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah dianggap beriman
orang yang tidak mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.” “Sungguh kalian akan menapaki
jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal, sehasta demi
sehasta, dan sedepa demi sedepa. Sehingga kalua saja mereka masuk ke lubang
dhab, tentu kalian juga ikut mereka masuk. Dan sehingga kalua da di antara
mereka yang menjumpai ibunya di jalan, pasti juga kalian akan ikut-ikutan.” (HR. at-Tirmidzi : 2181, Ash-Shahihah 3/422 No. 1348).
Oleh: Ahmad Zubair | ed. 104. th. V, 8 Apr 2016
No comments