ads header

Postingan Terbaru

SHALEHAH ITU INDAH





Wanita Salehah Perhiasaan Terindah
Wanita salehah adalah dambaan setiap lelaki. Keindahan yang terpancar dari jiwa dan raganya membuat hidup menjadi lebih hidup. Bak ornament ruangan, wanita salehah akan menghiasi setiap ruang di dalam kehidupan. Pada akhirnya, perasaan tenang akan menyeruak memenuhi hati. Jiwa yang resah dan gelisah, seketika akan terteduhkan dengan kesejukan yang ditebarkan olehnya.
       Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
إِنَّمَا الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَلَيْسَ مِنْ مَتَاعِ الدُّنْيَا شَيْءٌ أَفْضَلَ مِنْ الْمَرْأَةِ الصَّالِحَةِ
“Tiada lain, dunia itu adalah perhiasan. Tidak ada di antara perhiasan dunia suatu hal yang paling utama selain wanita shalehah.” (H.R. Ibnu Majah).
Dalam hadits yang lain dijelaskan bahwa, wanita salehah adalah salah satu di antara empat kebahagiaan seseorang. Agar lebih jelas dan otentik, mari perhatikan sabda Rasulullah berikut:
أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ اَلْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ وَالْجَارُ الصَّالِحُ وَالْمَرْكَبُ الْهَنِىءُ وَأربعٌ مِنَ الشَّقَاوَةِ اَلْمَرْأَةُ السُّوْءُ وَالْجَارُ السُّوْءُ وَالْمَرْكَبُ السُّوْءُ وَالْمَسْكَنُ الضَّيْقُ
“Ada empat perkara di antara penyebab kebahagiaan, (1) wanita salehah, (2) tempat tinggal yang luas, (3) tetangga yang saleh, dan (4) kendaraan yang mudah. Ada juga empat perkara di antara penyebab kesengsaraan, (1) wanita yang buruk, (2) tetangga yang buruk, (3) kendaraan yang buruk, dan (4) tempat tinggal yang sempit.” (H.R. Ibnu Hibban, al-Hakim, Abu Nu’aim, Baihaqiy, al-Khathib dan adl-Dliya`).
Wanita salehah. Ketika mata menatapnya, ketika telinga menyimak ucapannya, ketentraman akan memenuhi hati, kebahagiaan hakiki akan terbeli, kenikmatan dunia pun terasa sempurna. Maka wajarlah jika seseorang telah memeroleh pendamping jihad yang salehah, ia dinobatkan sebagai peraih surga dunia. Dan, ini pun akan menjadi wasilah raihan sempurna akan surga akhirat kelak.

Ciri-Ciri Wanita Salehah
Lalu, bagaimana ciri atau kriteria seorang wanita disebut salehah?
Mari kita pelajari kriteria wanita salehah berdasarkan petunjuk Rasulullah saw. pada hadits berikut:
أَلاَ أُخْبِرُكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُهُ الْمَرْءُ ؟ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ، وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ، وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ
“Maukah engkau kukabarkan sesuatu hal terbaik yang disimpan seseorang? Wanita salehah. Jika ia menatapnya, ia (wanita salehah) membuatnya bahagia. Jika ia memerintahnya, ia (wanita salehah) akan menaatinya. Jika ia sedang tidak di sampingnya, ia (wanita salehah) akan menjaga kehormatannya.” (H.R. Abu Dawud).
Jelaslah bahwa ada tiga ciri wanita salehah yang Rasulullah saw. sebutkan dalam hadits tersebut. Ketiga ciri itu adalah suatu kesatuan yang integral dan imparsial. Tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Kita runtut satu persatu.

Menyejukkan pandangan
Ini bukan efek dari wujud fisik. Bukan dari materi yang dimiliki. Bukan pula dari latarbelakang diri yang terhormat. Kesejukan pandangan saat memandang al-mar`atush-shalihah adalah karena kepribadian dan akhlaknya yang mulia. Kecerahan wajah yang ditampilkan saat berpapas muka.
Merupakan ketidakadilan jika kita membuat standar penyebab kesejukan saat memandang dengan standar fisik karena fisik itu relatif. Dan, sesuatu yang relatif tidak akan pernah selesai didiskusikan.
Khusus untuk para ikhwan yang masih lajang, jika antum hendak beroleh kesejukan saat memandang pendamping jihad kelak, pilihlah wanita salehah, wanita yang berakhlak mulia. Dan, akhlak mulia itu tiada lain disebabkan oleh pemahaman yang benar terhadap Islam. Jadi, milih istri itu ya yang bidzatiddin, yang memiliki agama alias yang faqihah (paham Islam) dan ‘amilah shalihah (beramal saleh).

Taat
Taat merupakan ciri kedua wanita salehah. Taat dalam arti bukan kepada suaminya tetapi taat pada syariat. Jadi, ketika ada suami menyuruh untuk berbuat kebaikan seperti menutup aurat, menyuruh hadir di majlis taklim, bersedekah, dll., barulah di sana ada ketaatan yang ditunjukkan oleh al-mar`atush-shalihah alias wanita yang salehah. Untuk hal-hal di luar jalur syariat, oh tidak bisa… tidak boleh ada ketaatan yang ditampilkan dirinya.
لاَ طَاعَةَ لِمَخْلُوْقٍ فِى مَعْصِيَةِ الْخَالِقِ
“Tidak boleh ada ketatan bagi makhluk untuk bermaksiat kepada khaliq (Pencipta: Allah).”

Menjaga iffah (kehormatan)
Ciri ketiga wanita salehah adalah menjaga kehormatan diri dan suaminya. Ketika ibu-ibu ngerumpi membeberkan keburukan para suaminya, wanita salehah lebih memilih untuk menjauh ketimbang berkubang dalam deskriditisasi kehormatan suaminya.
Kepercayaan yang diberikan kepada suaminya dan kepercayaan yang diberikan suaminya kepadanya membuat ia kokoh menjaga keutuhan dan kebaikan baiti jannati.
Jadi, siapa dia al-mar`atush-shalihah itu? Wanita salehah adalah surga dunia yang paling indah. Dapatkan secara mudah hanya membayar kesalehahannya dengan pribadi yang saleh, pribadi yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan pribadi yang menjaga amanah hidup sebagai khlaifatullah dan abdullah.

Penulis: Yusuf Awaludin

No comments