Komisi II DPR: “Selama ini sepengamatan saya, KPU tidak pernah menyelesaikan TI-nya sampai 100 %”
Komisi
Pemilihan Umum (KPU) mengakui ada pihak yang mencoba mengganggu akses informasi
pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang disajikan melalui website.
Komisi
II DPR tidak terkejut mendengar kabar tersebut. Pasalnya, KPU dinilai tidak
pernah menyempurnakan sistem teknologi informasi (TI) hingga 100%.
Kondisi
semacam itu menjadi penyebab website KPU memiliki celah di-hack atau diretas.
“Selama ini sepengamatan saya, KPU tidak pernah menyelesaikan TI-nya sampai 100
%,” ujar Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria kepada SINDOnews, Jumat (17/2/2017).
Riza
menilai KPU tidak perlu mempublikasi hasil perolehan suara sementara pilkada
serentak jika merasa yakin belum memiliki sistem TI yang canggih.
“TI
(teknologi informasi) ini memang rawan. Ini teknologi yang mampu diretas oleh
orang lain, ada hacker dan lain-lain. Jadi memang perlu kehati-hatian,” kata
Ketua DPP Partai Gerindra ini.
Menurut
dia, jika perolehan suara di website KPU dengan hasil rekapitulasi manual di
lapangan berbeda maka bisa menimbulkan masalah.
“Ketika
ada satu produk yang dikeluarkan oleh badan yang resmi KPU, yang manual,
kewenangan KPU mengesahkan tahu-tahu juga ada produk IT yang dikeluarkan jg
oleh KPU, tapi hasilnya bisa berbeda, itu menimbulkan masalah,” tuturnya.
Kendati,
lanjut dia, perhitungan atau rekapitulasi manual yang diakui oleh
undang-undang. “TI itu enggak usah dilihat lah, itu hanya sebagai pembanding,”
ucapnya.
Source: gemarakyat.com
Source: gemarakyat.com
No comments