Habib Rizieq Shihab: WA'TAHSHIMUU BI HABLILLAAHI JAMII'AN WA LAA TAFARAQUU
Ikhwatii Ahibbaai Rahimakumullah...
Dzikir demi dzikir, shalawat demi shalawat, tausiyah demi tausiyah sudah sama-sama kita dapatkan dari para Ulama kita, para tokoh kita, semoga semua itu menjadi penyebab turunnya rahmat dan barakah.
Saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang tersisa ini karena sebentar lagi masuk waktu shalat Zhuhur. Saya ingin ingatkan diri saya dan segenap umat Islam yang ikut dzikir dan tausiyah nasional 112 ini, bahwa kita harus terus-menerus tidak boleh berhenti untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah yang ada di antara kita.
Ingat, bahwa Allah memberikan amanat kepada kita semua: "Wa'tahshimuu bi hablillaahi jamii'an wa laa tafaraquu", berpegang teguhlah kamu sekalian kepada tali Allah, kepada hukum Allah, kepada aturan Allah, kepada ketetapan Allah, dan jangan sekali-kali kamu bercerai-berai. Kita tidak boleh mundur selangkah pun juga di dalam memperjuangkan kalimat Allah Yang Maha Tinggi. Kita tidak boleh bercerai-berai, kita harus terus meningkatkan persaudaraan dan persatuan kita untuk membela agama, negara, dan bangsa kita. Betul!!??
Siap bersatu! Siap bersaudara! Siap bela agama! Siap bela negara! Siap bela bangsa! Takbir!!! Shalluu 'ala Nabiy!!!
Ahibbail Kirom, ada hal penting yang saya ingin sampaikan pada kesempatan ini. Bahwa aksi Bela Islam yang digelar oleh umat Islam, mulai dari Aksi Bela Islam I pada tanggal 14 Oktober, kemudian Aksi Bela Islam II pada tanggal 4 November yang dikenal dengan Aksi 411, dan Aksi Bela Islam III pada tanggal 2 Desember yang dikenal dengan Aksi 212, termasuk aksi kita hari ini pada tanggal 11 Februari yang bisa kita sebut dengan Aksi 112. Tidak lain dan tidak bukan, ini semua kita gelar hanya untuk mencari ridha Allah. Betul!!??
Apapun resiko yang akan kita hadapi tidak akan pernah kita peduli, yang penting Allah SWT ridha kepada kita semua. Semoga Allah meridhai kita, Amin ya Rabbal 'Alamin.
Maka di sini saya ingin sampaikan kepada semua pihak, wa bil khusus kepada para pemimpin di republik ini bahwa jangan sekali-kali aksi kami dimaknai sebagai aksi makar, sebagai aksi anti NKRI, sebagai aksi anti Pancasila, sebagai aksi anti Bhineka Tunggal Ika.
Demi Allah!!! Kami cinta NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Demi Allah!!! Kami menjunjung tinggi Bhineka Tunggal Ika, kami cinta kemajemukan, kami cinta keragaman. Kami bukan musuh bagi bangsa ini!!! Takbir!!!
Maka dari itu ada yang saya ingin ingatkan, saudara. Ketika aksi 212 jutaan umat Islam berkumpul di Monas dan sekitarnya, dari berbagai macam kelompok dan golongan, saudara. Lintas ormas, lintas madzhab, bahkan para Ulama dan para Habaib bersatu padu. Tidak sampai di situ, saudara, bahkan pemerintah pun ikut hadir bersama kita. Di sana hadir bapak presiden kita, hadir bapak wakil presiden kita, hadir bapak Menkopolhukan kita, hadir bapak panglima TNI kita, hadir bapak Kapolri kita, saudara.
Aksi 212 yang dihadiri oleh Ulama dan Umara (pemerintah) bersama jutaan umat Islam, bahkan ada umat yang beragama lain ikut andil dalam aksi tersebut, saudara. Itu harus dimaknai justru sebagai aksi Bhineka Tunggal Ika yang sesungguhnya. Takbir!!!
Kalau itu tidak dimaknai sebagai aksi Bhineka Tunggal Ika, justru kita ingin bertanya aksi yang mana yang Bhineka Tunggal Ika, saudara. Kalau aksi tersebut justru dicurigai sebagai aksi anti Bhineka Tunggal Ika, maka ke depan tidak akan ada lagi Bhineka Tunggal Ika di negeri ini, saudara.
Jadi sekali lagi dan sekali lagi, bahwa aksi 212 murni merupakan gerakan umat Islam sebagai cintanya kepada agama, cintanya kepada negara, cintanya kepada Ulama, cintanya kepada persatuan dan kesatuan dalam kemajemukan. Betul!!?? Takbir!!! Takbir!!!
Berikut link videonya:
Berikut link videonya:
No comments