Farid Ahmad Okbah: Ada Tiga Golongan Perusak Islam
Peneliti aliran sesat
Indonesia, Ustadz Farid Ahmad Okbah menyebutkan bahwa dalam tubuh umat Islam
akan selalu ada tiga golongan yang merusak. Pertama adalah orang yang mempunyai
sikap ekstrim. Menurutnya, Islam tidak mengenal ekstrimisme.
“Rasulullah dalam hadits
hasan menyebutkan senantiasa akan ada dalam setiap generasi mereka yang
kategori ahli ilmu yang moderat, yang terpercaya. Dan tugasnya adalah menjaga
keutuhan Islam dari upaya kelompok yang ekstrim. Yang berusaha untuk menyimpangkan
ajaran Islam, makanya Islam tidak mengenal ekstrimisme, ghuluw, melampaui
batas. Akan ada senantiasa kelompok umat Islam yang masuk kategori ekstrim,”
katanya dalam acara wisuda Pesantren Tinggi Al Islam, Pondok Melati, Bekasi
Barat pada Ahad (31/07).
Ia juga mengatakan bahwa
ekstrim di sini bukan menurut Barat, bahwa kelompok Islam yang menjalankan
Islam secara benar adalah mereka disebut dengan fundamentalis. Karena
mengategorikan fundamentalis masuk kategori ekstrimis.
“Padahal fundamentalis
itu maknanya mereka yang menjalankan Islam secara mendasar, komprehensif.
Makanya di dalam ajaran Islam sendiri oleh Rasulullah telah ditetapkan ada
sekumpulan orang yang kategori ekstrim. Ini yang kemudian harus diluruskan. Dan
biasanya mereka modalnya semangat yang lebih yang tidak didasari oleh ilmu yang
memadai maka bisa timbul sikap yang ekstrim,” tambahnya.
Kedua, yang harus
dilakukan ahlul ilmi adalah membentengi Islam dari kalangan yang disebut
rasionalis. Mereka yang mengandalkan akalnya untuk mengacak acak Islam yang
hari ini dikenal dengan kelompok Islam liberal.
“Mereka merupakan kaki
tangan musuh-musuh Islam mengatasnamakan Islam tapi merusak Islam dari dalam.
Meskipun nanti akan menggunakan istilah-istilah lain, yang intinya adalah
mengerdilkan Islam. Supaya dicocok-cocokkan dengan kehendak barat. Kelompok ini
ada di tengah umat Islam. Kita yang punya ilmu harus meluruskan kelompok ini
supaya mereka kembali pada jalan yang benar, inilah tugas ahli ilmu,”
terangnya.
Ketiga, kata dia, adalah
orang-orang bodoh kemudian sok pintar. Orang bodoh menggunakan agama untuk
kepentingan-kepentingan tertentu. Sehingga mereka bisa berubah-ubah, sesuai
dengan kepentingannya. Dan tidak jarang mereka pakai jubah, mereka pakai sorban
tapi sebenarnya mereka tidak menguasai dasar-dasar Islam.
“Ini akan ada di tengah
umat ini tiga kelompok manusia yang disebut oleh nabi sebagai perusak-perusak
Islam yang harus diluruskan oleh ahlu ilmi. Termasuk para wisudawan yang hari
ini akan diwisuda
Selain itu ia juga
menjelaskan bahwa menciptakan kader dai yang alim tidak mudah. Sebab, hari ini
benteng-benteng umat Islam berusaha diruntuhkan oleh musuh-musuh Islam.
“Makanya menciptakan
kader dai yang alim tidak mudah karena benteng-bentang umat Islam berusaha
diruntuhkan oleh musuh Islam. Benteng umat Islam ada di tiga tempat, masjid,
pesantren, dan perguruan tinggi. Atas dasar itu kami mendirikan Al- Islam untuk
memadukan tiga-tiganya. Di Al-Islam ini ada masjid, di Al Islam ini ada
pesantren, di Al Islam ini ada perguruan tinggi,” pungkasnya.
source: nahimunkar
No comments