Strategi Setan Menjerumuskan Manusia
Hidup manusia tidak akan aman dan nyaman seperti yang diinginkan. Termasuk
dalam urusan ibadah, kita semua pasti ingin istiqamah (konsisten) dalam
beribadah. Tetapi, pada kenyataannya terkadang kita merasa malas untuk
menjalankan ibadah yang merupakan kewajiban dan kebutuhan.
Apa penyebab utama hal tersebut? Tiada
lain dan tidak bukan adalah adanya pengaruh dari makhluk lain, yakni setan.
Setan lah yang tak kenal lelah dan tak
putus asa menggoda manusia agar menjauhi agama Allah. Sehingga, dampaknya
terasa jelas. Sulit bershadaqah padahal hartanya melimpah, sulit bangun malam,
shalat di akhir waktu tanpa udzur syar’i, mencari ilmu jarang bahkan tidak
pernah, dan lain-lain. Hal-hal itu adalah salah satu indikasi keberhasilan
setan menggoda manusia.
Kita perlu waspada dengan kelakuan
setan. Sehebat apapun keimanan seseorang, setan tidak pernah takut. Gagal, coba
lagi. Gagal, coba lagi. Gagal, terus mencoba. Demikian spirit setan. Hebat.
Maka, jika setan hebat, kita hatus lebih hebat. Apa yang hebat? Ya, keimanan,
keislaman, dan akhlak.
Siapakah Setan itu?
Setan, dalam bahasa Arab disebut syaithan,
berasal dari kata شَطَنَ - يَشْطُنُ - شَيْطَانًا yang berarti menjauhakan.
Kata setan juga berarti:
§ رُوْحٌ
شَرِيْرٌ (ruh yang sangat jahat)
§ الْحَيَاةُ الْخَبِيْثَةُ
(kehidupan yang buruk)
§ مُتَمَرِّدٌ
مُفْسِدٌ (pendurhaka yang merusak)
Setan merupakan sebutan bagi jin dan
manusia yang jahat yang menggoda dan membisikkan kepada hati manusia supaya
durhaka kepada Allah swt. dan Rasulullah saw.. Hal ini bisa kita baca dari ayat
berikut:
الَّذِيْ
يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّـاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
“Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. Yaitu dari
golongan jin dan manusia”
(Q.S. an-Nas [114]: 5-6).
Jadi, setan merupakan sifat bagi siapa saja yang mengajak dan
menjerumuskan kedalam kemaksiatan kepada Allah dan Rasulullah saw..
Profil Setan
Nama : Syaithan alias Setan
Alamat : Alam ghaib
Pekerjaan : Menggoda manusia agar maksiat dan
masuk neraka
Usia : Sepanjang usia dunia
Visi : Menjadikan manusia makhluk
yang membangkang terhadap Allah dan Rasulullah.
Misi : Manusia menjadi makhluk
pemaksiat, melakukan kesyirikan, bid’ah, dan dosa.
Startegi Setan Menjerumuskan Manusia
Dalam bukunya, Strategi Setan Menjerumuskan Manusia:
Melanjangi Strategi Setan, DR. Aam Amiruddin,
M.Si. mengemukakan sembilan strategi setan untuk mewujudkan visi dan misinya.
Sembilan strategi setan tersebut antara lain:
1. Waswasah
Waswasah artinya membisikkan keraguan pada manusia ketika melakukan kebaikan
atau amal sholeh. Saat kumandang azan subuh dan tubuh kita masih dililit
selimut, terbersit dalam pikiran kita, “Nanti lima menit lagi”. Ini adalah waswasah.
Kenyataannya bukan lima menit tapi satu jam, akhirnya Shalat Shubuh terlambat
bahkan tidak shalat.
2. Tazyīn
Tazyīn artinya membungkus kemaksiatan dengan kenikmatan. Segala yang berbau
maksiat biasanya terlihat indah, Misalnya, mengapa orang yang berpacaran lebih
mesra daripada suami-istri? Jalan-jalan saat pacaran lebih mengesankan daripada
setelah menikah. Ini karena ada unsur tazyīn. Pacaran itu maksiat,
sementara nikah itu ibadah. Maksiat disulap oleh setan sehingga terasa lebih
indah, nikmat dan mengesankan. Inilah yang disebut strategi tazyīn.
3.Tamanni
Tamanni artinya memperdaya manusia dengan khayalan dan angan-angan. Pernahkan
terbersit niat akan Shalat Tahjud saat merebahkan badan di tempat tidur? Namun
pada jam tiga saat weker berbunyi, kita cepat-cepat mematikannya lalu
meneruskan tidur.
Pernahkan kita ingin bertobat? Namun
pada saat maksiat ada di depan mata, kita tetap saja melakukannya. Ironisnya
ini berlangsung berkali-kali. Inilah yang disebut strategi tamanni.
4. A'dāwah
A'dawah artinya berusaha menanamkan permusuhan. Setan berikhtiar menumbuhkan
permusuhan di antara manusia. Biasanya permusuhan berawal dari prasangka buruk.
Supaya manusia bermusuhan, setan biasanya menumbuhkan prasangka buruk. Karena
itu waspadai kalau kita berprasangka buruk pada orang lain, sesungguhnya kita
telah terperangkap strategi setan.
5. Takhwīf
Takhwīf artinya menakut-nakuti. Pernahkah merasa takut miskin karena
menginfakkan sebagian harta, takut disebut sok alim karena datang ke majelis
taklim? Kalau kita pernah merasakannya, inilah strategi takhwīf.
6. Shaddun
Shaddun artinya berusaha menghalang-halangi manusia menjalankan perintah Allah
dengan menggunakan berbagai hambatan. Pernahkah anda merasa malas saat mau
melakukan shalat? Atau, mengantuk saat membaca al-Qur'an meskipun sudah cukup
tidur? Ini adalah gejala shaddun dari setan.
7. Wa'dun
Wa'dun artinya janji palsu. Setan berusaha membujuk manusia agar mau
mengikutinya dengan memberikan janji-janji yang menggiurkan. Akhirnya manusia
mempercayainya. Misalnya, banyak kasus seorang wanita menyerahkan dirinya pada
sang pacar karena dijanjikan akan dinikahi, namun setelah hamil sang pacar
meninggalkannya begutu saja. Dia tidak mau bertanggung jawab. Inilah contoh wa'dun
atau janji palsu dari setan.
8. Kaidun
Kaidun artinya tipu daya. Setan berusaha sekuat tenaga memasang sejumlah
perangkap agar manusia terjebak. Pernahkah saat diberi tugas, kita berpikir
nanti saja mengerjakannya krn waktu masih lama? Ternyata setelah dekat waktunya
kita mengerjakan asal-asalan dan tergesa-gesa sehingga hasilnya tidak optimal
atau ada kemunginan pada waktu yang ditentukan pekerjaan tidak selesai.
Strategi ini disebut kaidun.
9. Nisyān
Nisyān artinya lupa. Sesungguhnya lupa itu adalah hal yang manusiawi. Tetapi,
setan berusaha agar manusia menjadikan lupa sebagai alasan untuk menutupi
tanggung jawab. Pernahkan kita lupa menunaikan janji? Lupa shalat? Lupa
menghadiri undangan? Kalau sesekali itu bisa disebut manusiawi, tetapi kalau
sering dilakukan berarti terjebak strategi nisyān.
Penutup
Demikian hebatnya setan merumuskan
langkah-langkah menjerumuskan manusia ke lembah kebinasaan dunia dan akhirat.
Terorganisir, tanpa kenal lelah, tidak putus asa, dan semangat juang yang
tinggi. Itulah setan. Semoga laknat Allah menimpanya.
Kita perlu waspada karena
sehebat-hebatnya iman seseorang setan tidak akan pernah takut. Nabi dan Rasul
saja digoda, apalagi kita manusia biasa. Maka, berlindunglah setiap saat kepada
Allah dari godaan setan yang terkutuk.
Oleh: Yusuf Awaludin | Buletin Tanwir 2012
No comments